Aku mengutip tulisan Halliday yakni bahwa setiap genre wacana memiliki tiga hal pokok di dalamnya yakni tujuan sosial, struktur generik, dan kekhasan fitur-fiturnya. Idul fitri sebagai suatu genre wacana juga memiliki kesemuanya itu. Menurutku, tujuan sosial idul fitri adalah habluminannas setelah habluminallah.
Aku memulai perjalananku ini dengan puasa ramadhan selama satu bulan. Puasa ini mengharuskanku untuk menahan nafsu amarah, aluamah, dan badaniah. Jika ini tak ku lakukan, hilanglah pahalaku dan lapar hauslah perolehanku. Puasa belumlah cukup. Aku harus melengkapinya dengan berbagai ritual lain seperti tarawih, tadarus, dan tafakur.
Ketika aku akan mengakhiri perjalananku, aku harus mengeluarkan dua setengah persen hartaku. Itulah sebenar-benarnya zakat untuk diberikan pada orang yang kurang beruntung dariku. Aku mendengar takbir dan sayup suara bedug. Sesungguhnya, itulah pertanda dimulainya idul fitri.
Aku bungkukkan badanku, aku sujudkan wajahku,aku ucapkan syukur kehadiratMu. Aku masih bisa menikmati malam kemenangan dan kebebasan ini. Kemenangan karena aku telah berusaha memenangkan kejuaraan ini dengan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya. Kebebasan karena esok telah selesai puasaku. Rasa lega seperti telah keluar dari kawah candradimuka, tlah ku temukan sebenar-benar diriku.
Aku mulai momen idul fitri ini dengan shalat ied diteruskan jabat tangan bersama ratusan orang-orang itu. Ketika ku pulang, tlah ada ketupat di mejaku. Ketika ku datang ke rumah orang-orang itu, ada ketupat pula di meja mereka. Kemudian ku bertanya apakah sebenar-benar idul fitri itu ketupat? Ketupat berasal dari kata ‘kupat’ (bahasa jawa) yang artinya salah. Ketupat-ketupat itu dimakan di hari idul fitri yang artinya semua kesalahan itu dimaafkan di hari idul fitri. Ketika ku lihat orang-orang itu, banyak sekali orang asing. Ternyata idul fitri didahului dengan adat mudik ‘menuju udik’ untuk sekedar memakan ketupat atau melebur kesalahan dan minta ampunan Allah dan kemudian orang-orang itu untuk menggapai harmoni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar