Awal merupakan suatu permulaan. Manusia berawal dari segumpal darah yang setelah melalui proses tertentu dan dalam dimensi tertentu akhirnya menjadi seorang bayi manusia sempurna yang lahir dari rahim ibunya. Sedangkan akhir adalah mati, berpisahnya jiwa dan raga. Awal atau permulaan adalah tesis dan mati atau akhir sebagai antitesisnya. Sementara itu, hidup merupakan sintesis dari keduanya.
Hidup bagi manusia bukanlah tanpa tujuan. Memang hidup identik dengan bernapas, berkembang, dan beradaptasi. Manusia hidup untuk menjadi pemimpin di muka bumi, melebihi makhluk lain yang tiada berakal.
Awal manusia telah didahului awal penciptaNya. Manusia dicipta dari yang terdahulu untuk selalu mengingat penciptaNya. Dia tlah turunkan wahyu yang tertulis dalam kitabNya. Di dalamnya ada berbagai aturan tentang pola hidup. Dia selalu bersuara lantang pada manusia ciptaannya ‘jika engkau patuh, harmonislah dan bila kau ingkari kau tak kan pernah berjalan pada porosku, disharmoni yang kau dapat.’
Harmoni – disharmoni, siang – malam, muda – tua, amal – balasan, hidup – mati bahkan awal – akhir, selalu saja ada kontradiksi di dunia ini. Namun, ketika muda dan tua bersatu kita dapati setengah baya (setengah muda dan tua), ketika siang dan malam bersatu ada sore, ketika lahir dan mati bersatu ada hidup, ketika awal dan akhir bersatu mungkin di dalamnya juga ada hidup. Aku tidak akan mengatakan bersatunya awal dan akhir itu kiamat, sebab kiamat bukan akhir segalanya, hanya akhir dunia dan setelah dunia masih ada kehidupan akhirat.
Senin, 14 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hehe..yups betul
BalasHapus